Blogger Widgets

Kamis, 07 Januari 2016

Resume Buku Psikologi

Kodrat Manusia dalam Pandangan Ilmu Psikologi?
“Resume buku Psikologi: Suatu Pengantar”
Diantara sekian banyak segi kehidupan dunia yang telah diteliti manusia, yang paling menarik adalah manusia itu sendiri. Dari berbagai buku yang ditulis orang, dari bermacam-macam film dan program televisi ternyata bahwa orang jauh lebih tertarik pada kodrat manusia, pada apa siapa dan bagaimananya manusia dari pada terhadap hal-hal lainnya. Hal itu memperlihatkan tentang menagapa akhirnya orang mempelajari kodrat manusia.
Minat sementara orang untuk memperlajari kodrat manusia hanya digerakkan oleh dorongan ingin tahu. Mereka ingin tahu sekedar untuk tahu dan mengerti saja. Orang lain mempunyai alasan yang praktis dalam usaha memperoleh pengetahuan tentang kodrat manusia itu. Mereka yakin bahwa problim-problim sosial akan bisa dipecahkan apabila orang mengetahui sebab-sebabnya. Ada pula yang mempunyai alasan yaitu, keinginan untuk ‘bergaul dengan orang lain’. Mereka sadar bahwa agar bisa bekerja dan hidup se-serasi mungkin dengan orang lain.
Disamping alasan yang bersifat sosial ini, ada pula yang bersifat ekonomis, yang menyangkut bidang usaha. Atas dasar ini para majikan ingin tahu orang dengan kepribadian yang bagaimana yang kira-kira bisa berhasil dalam pekerjaan-pekerjaan tertentu. Barangkali alasan praktis yang paling kuat untuk mempelajari kodrat manusia itu ialah keinginan untuk mengetahui diri sendiri.
Lantas adapula mengenai sumber pengetahuan. Sumber informasi tentang kodrat manusia itu banyak sekali. Secara umum ada empat sumber, yakni mengenai peribahasa, mitos, dan generalisasi. Selama berabad manusia telah mengumpulkan banyak sekali pernayataan tentan kodrat manusia yang disebut peribahasa. Hal kedua yakni mengeani kepustakaan dan karya-karya seni. Adapula sumber selanjutnya yakni pengalaman pribadi, dan yang terakhir adalah ilmu pengetahuan.
Ilmu pengetahuan inilah yang kemudian dibagi ke dalam masing-masing jenisnya. ‘Metode Ilmiah’ menjadi jenis pertama dalam bentuk sumber ilmu pengetahuan. Manusia telah mengembangkan metode untuk mengatasi terbatasnya pikiran yakni melewati metode studi yang mempunyai sifat ilmiah. Jadi pengetahuan itu berasal dari akumulasinya ‘pengalaman-pengalaman pribadi’ yang tak terhitung banyaknya itu. Pengalaman-pengalaman itu selalu diakumulasikan denga cara tertentu.
Seperti pada sebuah penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa-mahasiswa atlit dan non-atlit. Hasil dari penelitian itu membuktikan bahwa ada perbedaan-perbedaan kepribadian yang menyolok dan reilable antara kedua macam mahasiswa tersebut.
Jenis sumber ilmu pengetahuan yang kedua adalah ‘seabab dan korelasi’. Kenyataan bahwa dua aspek itu berkorelasi tidak terbukti yang satu menjadi sebab yang lain. Hal tersebut berhubungan dengan sumber ilmu pengetahuan yang selanjutnya, yakni ‘penelitian sebab-sebab’ karena ilmu pengetahuan tidak selalu berhenti pada taraf korelasi, tetapi juga ingin menemukan sebab-sebab.
Namun ternyata, tidak semua pendapat dan informasi tentang kodrat manusia adalah psychologi, demikian pula tidak setiap orang yang mengetahui sesamanya dengan cermat dan bermanfaat adalah psikolog. Hanya pengetahuan tentang kodrat manusia yangperoleh secara ilmiah-lah yang benar-benar bisa disebut psikologi. Pengetahuan psikologi yan paling dapat dipercaya berasal dari eksperimen-eksperimen yang diselenggarakan di laboratorium. Ada eksperimen yang tidak perlu diselenggarakan di laboratorium, kalau situasinya memungkinkan konstantnya semua faktor kecuali satu.
Para psikolog seringkali mempergunakan observasi untuk mengetahui aspek-aspek tertentu dari kodrat manusia. Sebagai contoh bagaimana menyelidiki perkembangan mental dan tingkah laku sejak dari kandungan sampai dewasa. Test-test dan metode-metode laboratorium dapat digunakan untuk mengukur tingkat perkembangan yang dicapai pada umur tertentu, dan untuk menentukan kurve pertumbuhan  yang menaik. Namun di samping itu orang harus pula meneliti anak-anak yang berada dalam kondisi yang tidak menguntungkan perkembangannya. Hal itu dikembalikan lagi pada poin kodrat manusia.
Observasi obyektif pada individu atau perseorangan mengenai kodrat manusia yang sebenarnya. Baik eksperimen maupun observasi adalah metode peneltian yang bersifat obyektif, artinya dengan metode ini fakta-fakta dikumpulkan dan diperlakukan tanpa prasangka-prasangka perseorangan.Tentu saja, orang dapat berusaha subyektif mungkin terhadap pengalaman-pengalaman batinnya. Proses meneliti batin sendiri ini disebut introspeksi.Dahulu intropeksi merupakan metode yang terutama untuk mempelajari kodrat manusia.
Fakta ketidak-sadaran mempunyai arti yang lebih penting daripada hanya sebagai argumen melawan intropeksi. Hal ini biasanya dikaitkan dengan gejala hypnosis.
Hypnosis merupakan keadaan terkena sugesti dimana seseorang untuk sementara waktu meng-kesampingkan kontrol sadar terhadap tingkah lakunya dan menerima sugesti pada ‘tingkat tidak sadar’ dari orang yang menghipnotisirnya. Karakteristik dari keadaan hypnosis ialah bahwa orang yang dihypnotisir akan menerima sugesti-sugesti dari orang yang menghipnotisir, sugesti-sugesti untuk dilaksanakan kelak dalam keadaan sadar.
Lepas dari implikasinya bagi studi yang lebih kemudian, kinikia hanya menyimpulkan bahwa instropeksi secara sadar tidak mempunyai nilai yan lebih riil jika dibandingkan dengan bentuk lain dari pengalaman perseorangan sebagai petunjuk bagi pengertian psikologis. Benar sekali bahwa studi tentang kodrat manusia itu menjadi ilmu pengetahuan psikologi hanya apabila metode-metode obyektif menggantikan intropeksi dan berteori.
Buku ini memiliki teori psikologi yang kuat, dimana semua teori diimplikasikan langsung ke kejadian nyata. Pembaca akan merasa mudah menangkap semua pembahasan. Bahasa yang digunakan juga lugas dan enak diserap, meskipun oleh pembaca awam sekaligus.
Setiap kelebihan mempunyai kelebihan dan kekurangan. Buku ini kurang menarik pembaca dari segi pengemasan cover. Isinya pun masih kurang lengkap. Meski sudah diberikan contoh yang nyata, pembaca masih merasa digantung dengan pembahasan yang ada. Seperti halnya pembahasan mengenai hypnosis pada Bab I ini. Hanya ada penyinggungan kecil dan kurang detail. Pembaca jadi bertanya-tanya teori Hypnosis yang lebih jelas itu seperti apa.
Namun secara keseluruhan buku in begitu memberikan ilmu pengetahuan besar dalam bidang ilmu psikologi. Dimana pasang surut persaingan ilmu pengetahuan hadir, buku karya Drs. M. Dimyati Mahmud tersebut hadir untuk mengungkapkan sedikit jawaban akan rasa penasaran terhadap ilmu psikologi lebih utamanya.

Resume Bab 1,  buku “Psikologi: Suatu Pengantar”: Pendekatan ilmiah terhadap studi tentang kodrat manusia. Penulis Drs. M. Dimyati Mahmud. 1989. Jakarta


Kalimat Efektif Bahasa Indonesia

Kalimat efektif merupakan kalimat sederhana yang dapat menyampaikan maksud dengan mudah kepada pembaca, tidak memerlukan kata bertele-tele, cukup dengan kata efisien yang sudah bisa menyampaikan maksud. Atau dengan kata lain, kalimat efektif adalah kalimat yang disusun secara sadar untuk mencapai daya informasi yan diingkan oleh penulis terhadap pembaca.

Kalimat tidak efektif  : Sungguh sangat benar-benar menarik omongan orang itu
Kalimat efektif            : Sungguh menarik omongan orang itu

Kalimat tidak efektif  : Begitu menyedihkan sewaktu ketika mendapati ibu tiada
Kalimat efektif            : Begitu menyedihkan ketika mendapati ibu tiada

Kalimat tidak efektif  : Dina dan Riza saling tatap-menatap
Kalimat efektif            : Dina dan Riza saling menatap

Kalimat tidak efektif  :Pertemuan tadi dihadiri oleh pimpinan dan para anggota-anggotanya
Kalimat efektif            : Rapat tadi dihadiri oleh pimpinan dan para anggotanya

Kalimat tidak efektif  : Tidak lupa dia mengenakan sepatu saat berangkat sekolah
Kalimat efektif            : Tidak lupa dia bersepatu saat berangkat sekolah

Kalimat tidak efektif  : Mendingan kamu makan nasi daripada jajan seperti itu
Kalimat efektif            : Sebaiknya kamu makan nasi daripada jajan seperti itu

Kalimat tidak efektif  : Di dalam buah jeruk mengandung Vitamin C
Kalimat efektif            : Di dalam buah jeruk terkandung Vitamin C

Kalimat tidak efektif  : Waktu dan tempat dipersilahkan!
Kalimat efektif            : Kepada Bapak Wega Adi, waktu dan tempat kami persilahkan

Kalimat tidak efektif  : Ayah telah berkata bahwa ayah akan mengunjungi nenek segera
Kalimat efektif            : Telah ayah katakan bahwa beliau akan mengunjungi nenek segera

Kalimat tidak efektif  : Zain belajar giat agar supaya Zain menjadi anak pandai
Kalimat efektif            : Zain belajar giat agar menjadi anak pandai

Kalimat tidak efektif  : Hadirin serentak berdiri begitu mereka mengetahui Najwa Shihab memasuki auditorium.
Kalimat efektif            : Hadirin serentak berdiri begitu mengetahui Najwa Shihab memasuki auditorium

Kalimat tidak efektif  : Laju inflasi bulan januari tahun lalu sebesar 0.7% sedangkan bulan desember tahun ini sebesar 2.6%
Kalimat efektif            : Laju inflasi januari tahun lalu sebesar 0.7% sedangkan desember tahun ini sebesar 2.6%

Kalimat tidak efektif  : Kecantikan Nita itu disebabkan karena kosmetik yang mahal
Kalimat efektif            : Kecantikan Nita itu disebabkan kosmetik yan mahal

Kalimat tidak efektif  : Para wali murid sudah pada hadir di pengambilan rapot hari ini.
Kalimat efektif            : Para wali murid sudah hadir di pengambilan rapot hari ini.

Kalimat tidak efektif  : Guruku sudah berusaha menstop kepergiannya
Kalimat efektif            : Guruku sudah berusaha menghentikan kepergiannya

Kalimat tidak efektif  : Dosen seharusnya tidak mengkesampingkan masalah ini.
Kalimat efektif            : Dosen seharusnya tidak mengesampingkan masalah ini.

Kalimat tidak efektif  :Anak itu maju ke depan dengan  hati-hati
Kalimat efektif            : Anak itu maju dengan hati-hati

Kalimat tidak efektif  : Sebenarnya Ramlan bisa terpilih menjadi mahasiswa berprestasi, apabila ia mempertahankan kedisiplinannya dalam belajar.
Kalimat efektif       : Ramlan dapat terpilih menjadi mahasiswa berprestasi, apabila ia mempertahankan kedisiplinannya dalam belajar.

Kalimat tidak efektif  : Kepada mahasiswa diharap mendaftarkan diri di skretariat.
Kalimat efektif            : Mahasisa diharap mendaftarkan diri di sekretariat.

Kalimat tidak efektif  : Dia lahir pada tanggal 12 oktober tahun 2015 ini di kota Bandung
Kalimat efektif            : Dia lahir pada 12 oktober tahun ini di Bandung.

Kalimat tidak efektif  : Ana menjadi gadis paling terpopuler di kampus.

Kalimat efeltif             : Ana menjadi gadis terpopuler di kampus.

Soal Ejaan Yang Disempurnakan

26. Manakah penulisan yang tepat sesuai dengan EYD?
a. Sepuluh presen anak kelas ini tuna rungu.
b. Sepuluh prosent anak kelas ini tunarungu.
c. Sepuluh prosen anak kelas ini tuna rungu.
d. Sepuluh persen anak kelas ini tuna rungu.
27. Manakah penulisan yang tepat sesuai dengan EYD?
a. “Saya kira Paman itu suka membaca bukumu, Saudara.”
b. “Saya kira paman itu suka membaca bukumu, Saudara.”
c. “Saya kira Paman itu suka membaca bukumu, saudara.”
d. “Saya kira  paman itu suka membaca bukumu, saudara.”
28. Manakah penulisan yang tepat sesuai dengan EYD?
a. Pak Camat kami baru diganti menjadi camat Kedungmundu.
b. Pak camat kami baru diganti menjadi camat Kedungmundu.
c. Pak Camat kami baru diganti menjadi Camat Kedungmundu.
d. Pak camat kami baru diganti menjadi Camat Kedungmundu.
29. Manakah penulisan yang tepat sesuai dengan EYD?
a. Hujan mulai deras pada bulan Nopember
b. Hujan mulai deras pada bulan Nofember
c. Hujan mulai deras pada bulan Nouvember
d. Hujan mulai deras pada bulan November
30. Manakah penulisan yang tepat sesuai dengan EYD?
a. Setiap anak yang suka mencontek pasti mencolok di kelas.
b. Setiap anak yang suka mencontek pasti menyolok di kelas.
c. Setiap anak yang suka menyontek pasti menyolok di kelas.
d. Setiap anak yang suka menyontek pasti mencolok di kelas.
31. Manakah penulisan yang tepat sesuai dengan EYD?
a. Imaginasi bisa muncul ketika kita membaca buku sastera
b. Imajinasi bisa muncul ketika kita membaca buku sastra
c. Imajinasi bisa muncul ketika kita membaca buku sastera
d. Imagine bisa muncul ketika kita membaca buku sastra
32. Manakah penulisan yang tepat sesuai dengan EYD?
a. Hari jumat depan kami akan pergi ke museum
b. Hari jum’at depan kami akan pergi ke musium
c. Hari jum’at depan kami akan pergi ke museum
d. Hari jumat depan kami akan pergi ke musium
33. Manakah penulisan yang tepat sesuai dengan EYD?
a. Kaus Ambar telihat jarang diseterika.
b. Kaus Ambar telihat jarang disetrika.
c. Kaos Ambar telihat jarang diseterika.
d. Kaus Ambar telihat jarang disetrika.
 34. Manakah penulisan yang tepat sesuai dengan EYD?
a. Kaidah besar dari ustadmu harus ditrapkan di kehidupan kita.
b. Kaedah besar dari ustadmu harus ditrapkan di kehidupan kita.
c. Kaedah besar dari ustadmu harus diterapkan di kehidupan kita.
d. Kaidah besar dari ustadmu harus diterapkan di kehidupan kita.
35. Manakah penulisan nama gelar yang tepat sesuai dengan EYD?
a. Endang Kusmoyo, S.Pd merupakan rektor baruku.
b. Endang Kusmoyo, S.P.D. merupakan rektor baruku.
c. Endang Kusmoyo, S.P.d. merupakan rektor baruku.
d. Endang Kusmoyo, S.Pd. merupakan rektor baruku.
36. Manakah penulisan yang tepat sesuai dengan EYD?
a. Ayahku bekerja di KUD sejak bulan Nopember.
b. Ayahku bekerja di K.U.D sejak bulan November.
c. Ayahku bekerja di KUD sejak bulan November.
d. Ayahku bekerja di KUD. sejak bulan November.
37. Manakah penulisan yang tepat sesuai dengan EYD?
a. Kapan Marshanda jadi berkunjung kemari?
b. Kapan Marshanda jadi berkunjung ke mari?
c. Kapan Marshanda jadi berkunjung ke-mari?
d. Kapan Marshanda jadi berkunjung ke Mari?
38. Manakah penulisan yang tepat sesuai dengan EYD?
a. Aku tetap menggunakan Bahasa Jawa waktu pergi ke Pulau Bali.
b. Aku tetap menggunakan bahasa Jawa waktu pergi ke pulau Bali.
c. Aku tetap menggunakan bahasa Jawa waktu pergi ke Pulau bali.
d. Aku tetap menggunakan bahasa jawa waktu pergi ke pulau bali.
39. Manakah penulisan yang tepat sesuai dengan EYD?
a. Pak guru sudah masuk ke kelas.
b. Pak Guru sudah masuk kekelas.
c. Pak Guru sudah masuk ke kelas.
d. Pak guru sudah masuk kekelas.
40. Manakah penulisan yang tepat sesuai dengan EYD?
a. Menjadi anak ketiga begitu menyenangkan.
b. Menjadi anak ke-tiga begitu menyenangkan.
c. Menjadi anak ke tiga begitu menyenangkan.
d. Menjadi anak ke’tiga begitu menyenangkan.
41. Manakah penulisan yang tepat sesuai dengan EYD?
a. Meski pun kuat, kita harus memasukkannya satu persatu
b. Meski pun kuat, kita harus memasukkannya satu per-satu
c. Meskipun kuat, kita harus memasukkannya satu per satu
d. Meskipun kuat, kita harus memasukkannya satu per-satu
42. Manakah penulisan yang tepat sesuai dengan EYD?
a. Perbaikan sudah dimulai lagi per Januari tahun depan.
b. Per baikan sudah dimulai lagi per Januari tahun depan.
c. Per baikan sudah dimulai lagi per-januari tahun depan.
d. Perbaikan sudah dimulai lagi per januari tahun depan.
43. Manakah penulisan kutipan langsung yang tepat sesuai dengan EYD?
a. “Tunggu dulu,” katanya, “aku ikut saja.”
b. “Tunggu dulu,” katanya: “aku ikut saja.”
c. “Tunggu dulu.” katanya, “ aku ikut saja.”
d. “Tunggu dulu,” katanya. “aku ikut saja.”

44. Manakah penulisan yang tepat sesuai dengan EYD?
a. Dilarang bertepuktangan disini.
b. Dilarang ber-tepuktangan disini.
c. Dilarang bertepuk tangan disini.
d. Dilarang ber tepuk tangan disini.
45. Manakah penulisan yang tepat sesuai dengan EYD?
a. Kamu harus intros peksi diri dahulu.
b. Kamu harus introspeksi diri dahulu.
c. Kamu harus intropeksi diri dahulu.
d. Kamu harus intros-peksi diri dahulu.
46. Manakah penulisan yang tepat sesuai dengan EYD?
a. Setiap lebaran kita selalu bersalam-salaman.
b. Setiap lebaran kita selalu ber salam-salaman.
c. Setiap lebaran kita selalu ber-salamsalaman.
d. Setiap lebaran kita selalu ber salamsalaman.
47. Manakah penulisan yang tepat sesuai dengan EYD?
a. Lihatlah Gerak-gerik maling itu!
b. Lihatlah gerak-gerik maling itu!
c. Lihatlah Gerakgerik maling itu!
d. Lihatlah Gerak Gerik maling itu!
48. Manakah penulisan yang tepat sesuai dengan EYD?
a. Kamu harus mulai  belajar meng-Indonesia-kan Indonesia.
b. Kamu harus mulai  belajar meng-Indonesiakan Indonesia.
c. Kamu harus mulai  belajar meng Indonesiakan Indonesia.
d. Kamu harus mulai  belajar mengindonesiakan Indonesia.
49. Manakah penulisan yang tepat sesuai dengan EYD?
a. Tuhan selalu mendengar doa hambaNya.
b. Tuhan selalu mendengar doa hamba-nya.
c. Tuhan selalu mendengar do’a hamba-Nya.
d. Tuhan selalu mendengar doa hamba-Nya.
50. Manakah penulisan yang tepat sesuai dengan EYD?
a. Bibi senang sekali memakan rambutan Aceh dan jeruk Bali.
b. Bibi senang sekali memakan Rambutan Aceh dan Jeruk Bali.
c. Bibi senang sekali memakan rambutan aceh dan jeruk Bali.
d. Bibi senang sekali memakan rambutan aceh dan jeruk bali.
51. Manakah penulisan yang tepat sesuai dengan EYD?
a. Kabut tebal ini berasal dari Gunung Merapi.
b. Kabut tebal ini berasal dari gunung Merapi.
c. Kabut tebal ini berasal dari gunung merapi.
d. Kabut tebal ini berasal dari Gunung merapi.
52. Manakah penulisan yang tepat sesuai dengan EYD?
a. Semua orang jawa suka makan gula jawa.
b. Semua orang Jawa suka makan gula Jawa.
c. Semua orang Jawa suka makan gula jawa.
d. Semua orang Jawa suka makan gulajawa.
53. Manakah penulisan yang tepat sesuai dengan EYD?
a. Dia itu orang Inggris tapi alergi dengan garam inggris
b. Dia itu orang inggris tapi alergi dengan garam inggris
c. Dia itu orang Inggris tapi alergi dengan garam Inggris
d. Dia itu orang Inggris tapi alergi dengan garaminggris
54. Manakah penulisan yang tepat sesuai dengan EYD?
a. MPR sedang rapat bersama Presiden Jokowi.
b. MPR. sedang rapat bersama presiden Jokowi.
c. MPR sedang rapat bersama presiden Jokowi.
d. M.P.R. sedang rapat bersama Presiden Jokowi.
55. Manakah penulisan nama gelar yang tepat sesuai dengan EYD?
a. Ibu pergi berobat ke klinik DR. Irwan.
b. Ibu pergi berobat ke klinik Dr. Irwan.
c. Ibu pergi berobat ke klinik Drs Irwan.

d. Ibu pergi berobat ke klinik DR Irwan.